Jumat, 03 April 2020

Biografi BJ Habibie, Sang Ahli Pesawat Terbang dan Presiden Indonesia

                  Presiden Ke-3 RI BJ Habibie

  • Nama Lengkap: Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie
  • Nama Populer: BJ Habibie
  • Istri: Hasri Ainun Besari
  • Tempat, Tanggal Lahir: Pare-pare, 25 Juni 1936
  • Masa Menjabat Presiden: 21 Mei 1998-20 Oktober 1999
  • Pendidikan: SMAK Dago, Bandung, Institut Teknologi Bandung (ITB), RWTH Aachen
  • Anak: Ilham Akbar, Thareq Kemal

        Presiden Indonesia Ke-3 Habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan nama lengkap dari BJ Habibie. Beliau lahir pada 25 Juni 1936 di Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Presiden ketiga Indonesia ini menempuh pendidikan SMA di SMAK Dago, Kota Bandung pada tahun 1954. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di ITB (Institut Teknologi Bandung). Namun, hanya beberapa bulan di ITB kemudian Ia memutuskan untuk mengikuti jejak teman-temannya untuk bersekolah di Jerman. Namun berbeda dengan yang lainnya, Ia tidak menggunakan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman melainkan dengan menggunakan biaya sendiri dari ibunya yaitu R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Mengingat pesan Bung Karno tentang pentingnya penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional yaitu teknologi maritim dan teknologi dirgantara dikala Indonesia waktu itu masih berkembang akhirnya BJ Habibie diberi kesempatan belajar di Jerman.

Presiden Habibie Menempuh Sekolah di Jerman

Pendidikan yang ditempuh BJ Habibie diluar negeri bukan pendidikan kursus kilat akan tetapi merupakan sekolah bertahun-tahun sambil kerja praktek. Sejak awal Habibie memang tertarik dengan how to build commercial aircraft bagi rakyat Indonesia yang menjadi ide Soekarno di masa jabatannya. Dari sana kemudian muncul perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya IPTN. Sesampainya BJ Habibie di Jerman, Habibie punya tekad berusaha untuk belajar dengan sungguh-sungguh di perantauan dan harus pulang membawa kesuksesan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupan sehari-harinya.

Habibie bersama Istrinya Ainun

Beberapa tahun kemudian, di tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar disana diberikan beasiswa penuh. Pada waktu itu pemerintah Indonesia dibawah pemerintahan Soekarno gencar membiayai ratusan siswa cerdas Indonesia untuk mengemban pendidikan di luar negeri dan menimba ilmu disana. Habibie merupakan rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Kemudian Habibie memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule. Hanya saja beliau mempunyai paspor hijau atau swasta yang berbeda daripada teman yang lain, sehingga Beliau harus membiayai sendiri biaya kuliahnya.

Habibie saat di Lantik Menjadi Presiden

Bagi Habibie di perantauan, musim liburan bukan liburan bagi beliau justru menjadi kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Setelah masa liburan berakhir, semua kegiatan dikesampingkan kecuali belajar. Berbeda dengan teman-temannya yang lain, mereka lebih banyak menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman dan uang tanpa mengikuti ujian. Kemudian pada tahun 1960, BJ Habibie mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule dengan predikat cumlaude (sempurna) yang nilai rata-ratanya mencapai 9,5. Dengan gelar insinyur yang sudah dikantongi kemudian membuat Habibie mudah mendaftarkan dirinya untuk bekerja di Firma Talbot yang merupakan sebuah industri kereta api Jerman. Setelah itu kemudian beliau melanjutkan studinya untuk mendapatkan gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fure Maschinenwesen Aachen kemudian menikah di tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyong ke Jerman. Hidupnya semakin keras di Jerman, pagi-pagi Habibie harus jalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat biaya hidup kemudian pulang malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Memang penuh liku akan tetapi mendapatkan hal yang manis di akhir hidupnya dengan pulang ke Indonesia membuat pesawat Indonesia kemudian menjadi presiden RI.

-Terima Kasih Telah Membaca-

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Afhief Awhaked. Diberdayakan oleh Blogger.